Kamis, 14 Oktober 2010

Kisah Laura di Kuliah

Di sini ceritanya bermula dari Laura masuk ke salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Bandung.
Setelah pengumuman yang menyatakan bahwa Laura lulus masuk ke PTN tersebut dia dan keluarga langsung ke kota Bandung
untuk urusan administrasi dan persiapan OSPEK yang akan diadakan seminggu lagi.

Untuk sementara waktu Laura tinggal di kontrakan teman dari kakaknya semasa kuliah di Bandung,
dia bernama Bang Irwan. Bang Irwan punya adik yang bernama Irvan yang juga tinggal di kontrakan itu.
Umur Bang Irvan beda 5tahun dengan Laura. Di kontrakan itu banyak kamarnya dan meskipun banyak ditinggali
para lelaki, tetapi ada tiga orang cw yang juga masih se-kota seperti mereka yang tinggal di kontrakan tersebut.
Mereka yang tinggal di kontrakan itu berasal dari daerah Sumatera semua.
Dan tempat tinggal mereka di kota nya itu katanya sih ga terlalu jauh. Laura tinggal di sana
untuk sementara waktu sampai masa OSPEK nya selesai.



Laura dikenali sama semua orang yang tinggal di sana oleh Bang Irwan.
Kakak Laura bekerja di pulau yang sama dengan Bang Irwan, di luar pulau jawa.
Tapi mereka kebetulan sedang berlibur. Sambil mereka silaturrahmi, kakak Laura juga menitipkan Laura kepada
adik Bang Irwan yang sekarang menggantikan posisi kakaknya itu sebagai pemimpin rumah.

Dulu, Kakak Laura dan temannya itu kuliah di tempat dan jurusan yang sama di Bandung,
dan kebetulan juga 2 teman Kakaknya Laura yang satu kelas itu memiliki adik yang kuliah dengan jurusan yang sama
dengan Laura. Seperti halnya Bang Irvan, dia juga kuliah dengan jurusan yang sama dengan Laura.
Tapi bedanya Bang Irvan sudah lebih senior dibandingkan dengan Laura dan dia kuliah di salah satu PTS di Bandung.

Dulu, Kakak Laura dan temannya itu kuliah di tempat dan jurusan yang sama di Bandung,
dan kebetulan juga 2 teman Kakaknya Laura yang satu kelas itu memiliki adik yang kuliah
dengan jurusan yang sama dengan Laura. Seperti halnya Bang Irvan,
dia juga kuliah dengan jurusan yang sama dengan Laura. Tapi bedanya Bang Irvan sudah lebih senior
dibandingkan dengan Laura dan dia kuliah di salah satu PTS di Bandung.

Laura mencoba untuk menyesuaikan diri di tempat yang asing dan sangat baru itu.
Dia merasa sedih sebenarnya karena keluarganya tidak bisa menemaninya di kota Bandung.
Dia tidak terbiasa melakukan sesuatu dengan sendiri, tapi Laura sekarang udah kuliah dan harus mandiri.
Meskipun sulit bagi dia, tapi Laura mencoba itu semua. 
Orang tua Laura pun berat sebenarnya meninggalkan putri bungsunya yang sangat mereka manjakan itu
tinggal sendiri di sana. Tapi mereka pun percaya bahwa Laura bisa menjalani ini semua dan memang perlu proses.

Setelah itu, Laura masuk ke kamar yang sudah disediakan dan akan dia tempati selama OSPEK.
Dia membereskan barang bawaanya, lalu mandi. Sudah merasa segar badannya itu kemudian dia dipanggil oleh
salah satu cw yang tinggal di sana untuk membeli makan malam bersama.

Karena dia tinggal di tempat yang mayoritas orang sumatera dan melayu itu,
panggilan untuk orang yang umurnya berada di atas kita klo dia Laki” dipanggil Abang dan
klo dia perempuan dipanggil kakak. Itu suatu keharusan yang harus dibiasakan oleh Laura.
Karena Laura orangnya suka cepet akrab, tidak sulit bagi dia untuk beradaptasi dengan orang baru.

Ternyata banyak sekali yang ramah di lingkungan baru Laura.
Meskipun di sana tinggal nya campur, ada yang laki-laki dan juga perempuan.
Tapi yang laki-laki di sana sangat sopan sekali, selain ramah mereka semua menganggap Laura keluarga,
seperti mereka yang datang ke kota orang lain juga untuk sama-sama menuntut ilmu dan berlatih hidup jauh
dari keluarga. Yah, tepatnya mereka semua sangat kekeluargaan.

Laura senang sekali berada di sana, jauh dari keluarga jadi ga kerasa sepi dan sedih.
Tapi dasar Laura, dia terkadang bila tiba masuk kamar dan tidur malam tetap saja masih merasa kesepian.
Mungkin itu proses bagi Laura yang terbiasa dimanja oleh kakak” dan juga kedua orang tuanya.

Tiga hari lagi Laura menghadapi OSPEK, OSPEK untuk Universitas terkenal seperti pelonco,
jadi senior memarahi para mahasiswa baru yang tidak menuruti aturan. Tapi ternyata tidak begitu keras,
tidak sampai main fisik di Universitas tempat Laura menuntut ilmu itu.

Senior hanya akan marah untuk mendisiplinkan mahasiswa baru yang terkadang masih terbawa sifat” di SMA
yang masih manja dan cuek. Dan hukuman nya pun yang mendidik, seperti olahraga atau menghafal teman” mahasiswa baru
yang se regu dengan nya. Meskipun ga punya kesalahan, tapi terkadang senior suka marah” ga jelas
untuk ngerjain kami para MABA (Mahasiswa Baru). Tapi yah, kami harus nurut aja sih.
Toh mereka seperti itu juga sudah mendapatkan izin dari atasan Universitasnya, yang disebut Dekan ataupun Rektor.

Hari yang semakin dekat ini, banyak yang harus Laura buat.
Dari mulai name tag, kursi goyang yang nantinya buat duduk sewaktu OSPEK,
belum lagi makanan” yang namanya dipalsukan dulu oleh para senior lalu kita sendiri yang mencari teka-teki nya. 

Ooowh..belum saja OSPEK, Laura seperti sangat malas sekali rasanya.
Laura semangat OSPEK itu tujuannya hanya untuk banyak mengenal teman” baru.
Di saat Laura sangat lelah mengerjakan tugas” apa saja yang harus di bawanya sewaktu OSPEK,
dia diberi semangat oleh para teman cowo yang sebaya dengannya dari kontrakan Bang Irvan.
Cowo” itu bernama Toni, Dhika, Yoni, dan Hasbi. Yang sangat dekat sekali dengan Laura yaitu Dhika.

Dhika bersama Bang Irvan selalu mensupport Laura untuk selalu semangat menghadapi OSPEK yang menurut Laura
sangat rumit dan ribet sekali. Karena Laura masuk jurusan Exsact,
membuat name tag juga kursi goyang serta lain” nya pun lewat teka-teki soal” Exsact. Rumit kan…

Bang Irvan dan Dhika membantu Laura menyelesaikan teka-teki tersebut.
Mereka baik banget yah,,kalo di Jakarta mana ada orang seperti mereka,
mungkin pikirannya ngapain membantu orang yang tidak ada kaitan keluarga.
Mmmh, yah begitulah mereka. Baik, ramah juga sopan loh sama orang tua.

Meskipun tugas” Laura dibantu oleh mereka, tetapi Laura tidak bersikap kasar atau tidak sopan kepada mereka semua.
Justru Laura suka malu dan jadi sungkan. Di satu sisi, dia juga harus bersyukur bgt dan berfikir,
di jaman sekarang ini masih ada cowo yang baik pada Laura padahal dia bukan klrga mereka.Ckckck.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar