Kamis, 02 September 2010

Sekarang Kelas dua

Kedekatan Dira dan Laura mengalir begitu saja,
terus sampai kelas 2 tapi tanpa ada ikatan pacaran.
Kelas dua diumumkan kembali oleh para guru,
siswa/i dari kelas 1 sebelumnya diacak namanya untuk bisa dimasukkan ke kelas 2.
Ternyata Laura tidak sekelas dengan Dira di kelas 2, dia malah sekelas lagi dengan Adly,
Fia, Echi dan Ina di kelas 2.2 sedangkan Dira dan Eva di kelas 2.1.
Dian dan Anis masuk ke kelas 2.3.
Anis sebangku dengan murid yang sekelas juga sebelumnya bernama Esha.

Di kelas dua, kedekatan Dira dan Laura jadi berkurang lagi.
Dira dengan predikat playboy nya jadian dengan cewek yang namanya Diva.
Sedangkan Laura dengan asiknya dekat dengan teman” yang dia kenal dari kelas satu
dan klo perlu dia mendekati orang lagi untuk menjadi temannya
karena Laura bisa dibilang SKSD (Sok Kenal dan Sok Deket).



Laura mendengar Dira jadian atau dekat sama cewek manapun
dia ga terlalu cemburu karena bagi dia,
Dira itu masih care sama Laura meskipun dengan cara Dira yang rada jutek dan sok.

Gak kerasa, ternyata bulan ramadhan telah tiba.
Biasanya mereka” ini pada waktu bulan puasa sibuk mencari waktu
untuk mengadakan buka puasa bareng, saur bareng dan kadang buat acara amal bareng. 
Waktu buka puasa bareng udah ditentukan dimana akan berlangsung.
Untuk kali ini buka puasa bersama diadakan di rumah Fia.
Fia yang dibantu oleh Laura mengajak teman” sebayanya di SMA untuk datang
ke acara buka bersama di rumah Fia. Kenapa di rumah Fia,
karena Laura dan yang lain biasa kumpul” dan main sehabis pulang sekolah suka ke rumah Fia.

Sedikit cerita nih, sebelumnya Laura sempat dekat dengan tetangga Fia yang bernama Egi.
Klo Laura suka main ke rumah Fia, terkadang Laura pun ngobrol sama Egi.
Ga tau kenapa, dengan sikap SKSDnya Laura itu.
Tetangga Fia yang ga begitu akrab sama Fia jadi akrab banget sama Laura.
Dekat dengan Egi sebagai teman, ternyata diantara Laura dan Egi banyak kesamaan
dan kebetulan yang cocok. Eiiits, bukannya mereka saling suka loh.
Diantara mereka pure temen banget.
Udah kayak temen yang lamaaa banget ga ketemu terus baru ketemu lagi.

Kebetulan” diantara Egi dan Laura yaitu tanggal lahir mereka sama
hanya tahun lahir saja yang beda. Sahabat kecil Laura yang dlu sempat lost contact yaitu Ity,
ternyata junior Egi di SMA nya.
Dan akhirnya Laura bisa berhubungan lagi sama sahabat kecilnya itu
dan bisa minta no.telp Ity lewat Egi.

Ternyata juga, Egi itu ga hanya senior Ity di SMA.
Ity dan Egi pun sekolah SMP yang sama, hanya waktu itu mereka tak saling kenal aja.
Oh iya ada lagi nih kebetulan lain, yaitu Egi punya pacar bernama dan asal yang sama
seperti sahabat kecilnya Laura. Namanya Ity yang asli dari Manado.
Karena Fia dan Adly itu teman kecil, ternyata juga Egi itu sahabat kecilnya Adly.
 Kebetulan kecil sih antara Egi dan Laura.
Tapi itu semua jadi buat mereka akrab dan jadi bahan obrolan ajah setiap ketemu.

Oh ya, balik lagi ke acara Buka bersama di rumah Fia.
Mereka semua, yaitu teman” Fia n Laura pada datang ke rumah Fia jam” mendekati adzan magrib.
 Yang datang pada waktu itu yaitu Dira, Adly dan kawan” mereka lainnya.
Perempuannya selain Fia n the gank ada Eva, Esha dan Anna yang ikut gabung.
Laura sempat grogi karena ada Adly dan Dira di sana.
Tetapi ga terlalu memperlihatkan sikap groginya Laura selalu mencoba biasa sama kedua orang itu.
Pada saat waktu dekat dengan berbuka, para cw sibuk menyiapkan hidangan buka puasa,
dan para cowo sibuk dengan obrolan mereka di teras rumah Fia.

Sewaktu yang lain sibuk pada ngobrol, Laura keluar,
menyuruh para cowo untuk langsung masuk ke dalam rumah Fia
karena waktu buka puasa sebentar lagi.
Di Luar Laura melihat Egi yang berjalan melewati rumah Fia
yang nampak habis membeli rokok di warung.
Sambil memegang soft drink Laura menyapa Egi dan mengajaknya ngobrol sebentar
untuk menunggu waktu adzan.

Mereka ngobrol dengan asyiknya sampai” Adly,
Dira dan yang lainnya melihat ke arah mereka.
Mungkin dipikiran mereka, Laura bertingkah SKSD lagi dan bertanya
siapakah gerangan yang lagi asik ngobrol sama Laura itu,
dan dipikiran Adly pun mungkin heran kenapa Laura bisa dekat dan akrab sekali dengan Egi
teman kecilnya itu.

Dan akhirnya waktu adzan tiba,
cowo” yang susah sekali disuruh masuk ke dalam rumah Fia
akhirnya mau juga masuk dan Laura menyudahi perbincangannya itu dengan Egi,
sambil basa-basi mengajak buka puasa bareng di rumah Fia.
Karena Egi malu sama teman” kami, dia menolak
dan Laura memberikan soft drink yang dipegangnya itu untuk Egi.
Adzan berkumandang, mereka semua berdoa bersama lalu menikmati hidangan yang manis”
sambil ngobrol dan sedikit bercanda,
lalu mereka shalat magrib dan barulah makan besar yaitu makan nasi beserta lauk pauknya.

Sehabis itu mereka kembali ngobrol” dan berfoto.
Yah itu mungkin yang banyak dilakukan para remaja seumur mereka kalo lagi kumpul.
Lalu mereka waktunya pulang ke rumah masing”,
para cowo yang bawa kendaraan mengantar cw” yang rumahnya agak dekat dulu
barulah mereka mengantar cw” yang rumahnya agak jauh dari rumah Fia seperti rumah Laura,
Echi dan Anis.

Baik yah cowo” itu, yah walaupun mereka suka nakal tapi sebenarnya mereka juga baik kok.
Gimana kitanya aja sih klo dalam bergaul. Yang baik diikuti,
yang tidak yah jangan diikuti dan berani untuk menolak jika itu tidak baik.

Hari berganti hari, ternyata Adly mendekati Ina,,
dan tiba” Ina meminta izin sama Laura untuk jadian sama Adly karena Adly nembak Ina.
Mendengar ini  Laura dengan entengnya ngomong ke Ina “weeeis,
 lo mau jadian sama Adly kok minta izinnya sama gw sih, silahkan aja kali. Lo kan temen gw,
asal temen gw seneng gw mah ikut seneng kok Na”.
“Bukan gitu Ra, Lo kan pernah sama Adly tuh,
gw ga enak aja sama lo. Jadi gw disini minta izin sama lo biar lo tau
dan kesannya gw ga sembunyi”.
Laura pun menanggapi dengan senyum lebar dan bilang
“ga papa kok Na, yah jadian aja yah..jangan buat keadaan jadi ga enak”an begini akh, ribet.
Santai kok gw mah, lagian gw jadian ma Adly cuma berapa hari sih jadi belum terlalu dalem banget
 kok perasaannya.hehe. Yang jelas gw mah klo temen gw seneng, gw pun pasti ikut seneng.
Percaya deh..”.

Abis pembicaraan itu Ina merasa tenang dan mereka pulang bareng ke tempat halte bus.
Di halte bus Ina disambut oleh Adly untuk pulang bareng.
Melihat itu, Laura tersenyum tapi sesampainya di rumah hati dia merasa sakit
dan sempat mengeluarkan air mata.
Laura bukannya mau bohong sama Ina dengan berkata ga apa”, t
api di satu sisi dia pun belum ngerti banget perasaan dia ke Adly gimana setelah putus,
meskipun dia sempet dekat dengan Dira yang mengobati hatinya karena teman se gank nya
atau apapun sehingga Laura bisa melupakan masalahnya itu dengan banyak tersenyum.
Yaaah namanya juga cewek pake perasaan gitu deh.

Lama kelamaan Adly dan Laura pun semakin akrab sebagai teman karena tmn” Laura ya tmn” Adly
 juga. Sampai” Adly klo mau jalan sama Ina bilang sama Laura.
Tujuan Adly bilang ke Laura sih bukan untuk norak” tapi dasar aja Adly yang polos mau cerita sama Laura,
karena dia pikir Laura tmnnya Ina. Tapi apa dia ga mikir yah Laura bakal terasa sakit hatinya.
Adly yakinnya Laura ga bakal cemburu karena yang dia tau Laura orangnya santai, cuek
dan ga cengeng. Padahal mah hati Laura sakit tuh dengernya.
Emang sih reaksi Laura setiap Adly cerita kayak yang ikut seneng ngeliat Adly jalan sama Ina,
dengan senyum semangat Laura setiap harinya itu di sekolah j
adi kesan orang lain pun Laura ga ada apa” klo Ina jadian sama Adly.

Stop cerita antara Adly dan Ina, kita beralih ke kisah Dira.
Dira jadian sama tmn sekelasnya yang bernama Diva ternyata ga lama pula
seperti kisah” sebelumnya dengan Alish dan Carla,
Dira hanya sebentar menjalin hubungan yang namanya pacaran itu.
Hubungan Dira sama Laura di kelas dua ga tau kenapa jadi saling jutek”an. 
Mungkin Dira ngerasa Laura agak mulai over protective yang hanya HTSan,
tapi Laura sendiri pun ga tau alasannya kenapa Dira jadi jutek gitu ke dia.
Dasar Laura yang cuek dan jutek, begitu dia tau ada siapapun yang bersikap seperti itu ke dia,
dia malah samanya aja cuek.
Ego seorang cewek yang ga terima aja klo ada orang yang lebih belagu dari dia.
ckckck

Di kelas dua ini ternyata ada cewek yang ngadain arisan.
Arisan ini bisa diikuti oleh seluruh siswa kelas dua manapun, bebas.
Yang megang uang arisan ini anak kelas 2.1 sekelas sama Dira, nama cewek itu yaitu Eva.
Eva itu cewek tomboy yang sewaktu kelas satu duduk dengan Esha.
Hampir semua cewek pada ikutan arisan ini, bahkan ada cowo yang pada ikutan termasuk Dira.
Lumayan kata mereka para cowo yang ikutan untuk nambah” beli rokok atau jajan di kantin.

Pembayaran atau transaksi arisan ini biasanya dilakukan pada saat mereka istirahat sekolah
setiap seminggu sekali, bayarnya ke Eva di kelas 2.1. Abis bayar, sebulan sekali dikocok.
Laura dan gank nya pun ikutan arisan, sehingga waktu mereka istirahat pada beramai-ramai datang
ke Eva kelas 2.1.

Suatu hari, hari jumat Laura dipanggil sama seniornya.
Dia dipanggil untuk melakukan musyawarah dengan cewek yang bernama Diva.
Katanya sih Diva ngadu sama senior itu klo Laura nyebar fitnah dan bersikap jutek banget ke Diva
karena Laura iri tidak bisa pacaran sama Dira dibandingkan dengan Diva.
Sebelumnya Laura ga tau, dia dipanggil atas tuduhan fitnah apa dan kenapa.
Penting banget ga sih pake manggil” kakak kelas.
Gank nya Laura mendukung dia dari belakang karena mereka ga boleh masuk.

Laura disuruh masuk ruangan kosong, ternyata di sana ada Carla, Diva,
cewek yang bernama Ira dan seorang kakak kelas cewek.
Dengan tenang, Laura duduk dan mendengarkan apa saja penjelasan dari kakak kelas itu.
Udah kaya disidang aja yah, namanya juga cewek. Intinya dari pertemuan itu,
Laura disangka jutek, ga sopan dan memfitnah Diva. Diva pun bilang
“lo setiap mau bayar arisan ke kelas gw kok jutek banget ngeliat gw,
kayak yang ga suka. Lo iri sama gw?”. Dengan tenangnya Laura ngomong
“Maaf Va, gw jutek emang gini muka gw.
Klo orang yang dah akrab sama gw, pasti dah tau karakter gw,
tapi gw minta maaf klo sikap gw buat lo ga nyaman.
Sungguh, gw ga ada maksud apa” sama lo.
Masalah gw iri sama lo dan fitnah yang disangkut-pautkan sama Dira, maaf nih..”.
Dengan tegas Laura pun bilang “Ngapain juga gw iri..karena klo lo tanya sama Dira sekarang,
dia bakal milih siapa antara gw atau lo. Lo liat aja reaksi mukanya”.
 Dengan PD nya Laura ngomong gitu di ruangan itu dan setelah itu dia langsung pamit
sama kakak kelasnya ke luar. Reaksi Diva langsung diam dan mungkin agak kesal sama Laura.
Reaksi kakak kelas itu juga hanya tersenyum dan ga mau terlalu ikut campur lagi.

Sebenarnya perasaan Laura dipanggil sama kakak kelasnya itu tadi rada takut
dan dia ngomong itu pun kayaknya asal bunyi aja.
Sehabis dari musyawarah para cewek itu, waktu para cowo yang habis shalat jumat slesai
dan Laura langsung ambil mukena untuk ke bawah, karena letak kelas Laura yang di lantai atas
pada waktu itu.

Pergi ke mushola dan di bawah tangga dia bertemu dengan Dira.
Ternyata Dira tau klo Laura dipanggil sama kakak kelas karena ada masalah dengan Diva.
Dira khawatir sama Laura, dengan muka juteknya dia bertanya sama Laura
“Lo bis dilabrak yah sama Diva?, emang ya tu anak ga ada kerjaan banget
pake minta bantuan kakak kelas segala. Tapi dia ga main kasar kan sama lo?
klo main kasar, lo ngadu aja ke kepala sekolah”.
 Dan Laura menanggapinya juga dengan jutek “ngga kok, cuma ngobrol biasa aja.
 Ga usah pke lapor ke kepsek juga x, gw ga kenapa-napa  kok”.
Mereka meskipun di sekolah saling jutek pun ternyata saling peduli.
Bingung yah kenapa harus dengan cara seperti itu mereka care nya.
Sama-sama gengsi sih.

Ternyata setelah Dira putus dari Diva,
dia ngmg jujur klo dia emg suka sama Laura. Akhirnya semenjak itu,
Diva jadi mulai mencoba untuk ramah sama Laura.
Dipikiran Diva ternyata benar, klo dideketin Laura orang yang rame dan asik
untuk diajak berteman dan tidak perlu diragukan lagi dia pun jadi ikut banyak teman
sewaktu dekat dengan Laura.

Di kelas dua ini, Laura dekat dengan mantannya lagi yaitu Adly.
 Mereka dekat pun layaknya teman seperti cowo” lainnya yang dekat dengan Laura.
Waktu ga ada guru, Adly curhat sama Laura tentang hubungannya sama Ina.
 Waktu curhat itu Adly ga sendirian, tapi ada 3 cowo temennya juga yang ikut menyimak.

Mereka ngobrol di kursi paling belakang biar aman dari para cewek.
 Awalnya sih mereka pada ngobrol santai dan saling bercanda sampai tertawa.
Tapi tiba-tiba Adly memulai pembicaraan “Ra, kok ternyata Ina orangnya diem yah?
Ga kaya lo gitu rame, dia orangnya pasif banget.
Klo gw sama Ina terus bakalan jadi ga hidup nih suasana”.
Sambil tersenyum mereka yang ada di situ mendengar Adly ngomong gitu.
Dengan enteng dan agak serius Laura menanggapi “emang Ina begitu anaknya.
Loh gw pikir lo tau, wah parah lo, awas ja klo gw tau temen gw dmainin lo..”.
“bukan gitu Ra, gw kira dia orangnya rame kaya lo, gw sih klo dia kaya gini terus ga akan pernah
cocok sama dia. Lo bisa ga bantuin gw untuk mutusin dia.
Gw ga tega mutusin dia langsung, kasian. Biar cw aja lah yang mutusin gw”, Tanggapan Adly.

Tadinya Laura ragu dan ga enak juga bantuin Adly, dia takut salah ngomong sama Ina.
Tapi akhirnya Laura mencoba untuk ngomong sama Ina dengan pelan”.
Dengan sabar, Ina menerima keputusan yang sebenarnya klo Adly mau minta putus.
 Tapi ya tetap saja yang namanya cewek, Ina meluk Laura sambil menangis.
 Esok harinya dengan jelas Adly ngomong langsung sama Ina tentang hubungan mereka.
Kemudian Ina memilih untuk putus dari Adly. Ina udah ga nangis lagi
 klo Adly menyetujui putusnya hubungan mereka, karena dia udah dikasih tau sama Laura
dan udah agak bisa menerimanya. Jadi, Ina dan Adly bisa putus dengan baik”.

Sebelumnya Laura udah nasehatin Ina, Adly minta Ina putusin dia
mungkin diantara mereka belum cocok dan lebih cocok jadi teman baik seperti Laura dan Adly.
 Dan juga dia menjelaskan lebih enak punya banyak teman di SMA dibandingkan
banyak patah hati cuma karena cowo.

Di kelas dua ini, Laura dekat dengan seorang kakak kelas 3 IPS yang juga anak basket,
namanya Satria. Sebenarnya dia bisa kenal sama kk kelas ini udah dari waktu pertama MOS.
Karena selain anak basket, kak Satria juga anak OSIS yang waktu jaman SMA mah terkenal lah.
Satria ini orangnya tinggi, hitam manis, bersuara serak dan agak belagu pembawaanya.
Namanya Laura, ga terima klo ada orang yang lebih belagu dari dia.
 Mungkin Laura bisa berani ngomong sama kk kelas
dan pada kenal sama dia karena ayah Laura yang anggota yayasan dari sekolah SMA nya itu.

Sebenarnya bukan karena Laura punya ayah anggota yayasan SMA nya itu
dia jadi anak yang belagu. Laura anak yang baik, patuh pada peraturan sekolah
dan sopan sama guru”. Malahan dia rada ga enakkan  orangnya.
Hanya saja dia agak sedikit terkenal di kalangan kk kelas memang karena ayahnya.
 Sehingga dia bisa mendapatkan banyak teman pun dari situ selain dia pun orangnya ga pilih”
klo berteman.

Kak satria itu selain anak basket dan OSIS, dia juga terkenal juara akuntansi di kota kami.
Dia juara akuntansi berdua dengan sang pacar yang kebetulan sekelas juga dengan kak satria.
Pacarnya juara pertama dan kak satria juara kedua.
Selalu mereka yang memegang juara itu kalo lagi ada lomba cerdas akuntansi.
Kedekatan Laura dan Kak satria ini udah kaya adik kakak beneran aja.
Walaupun banyak di luar sana yang mengira Laura jadian sama Kak Satria.
 Bahkan kak satria mengenalkan Laura sama pacarnya itu.
Pacarnya itu sebenarnya agak jutek sih, tapi sama Laura dia ga begitu jutek, bahkan ramah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar