Rabu, 01 September 2010

Seperti mendapatkan Obat luka yang pas

Esok harinya Laura semakin tidak nyaman duduk sama Dian..
dan pulang sekolah Laura berniat langsung untuk memutuskan Adly.
Biasanya klo pulang sekolah, Laura bareng sama Fia ke halte bus,
dan di halte bus dia naik bus yang sama dengan Adly.
Karena Laura berniat untuk mutusin Adly hari ini, dia langsung naik bus tanpa bareng sama Adly.

Sewaktu di halte bus Laura ketemu Adly dan langsung ngomong sama Adly
“Dly, kayaknya kita temenan aja deh”.
Adly menanggapinya dengan sedikit bertanya dengan senyum polosnya itu,
“mau belajar dlu yah?”. Laura sambil terburu-buru menaiki bus dan mengangguk tersenyum
sama Adly. 

Setelah Laura mutusin Adly, semakin hari teman” gank nya malah membenci Laura
dan menyangka dia memainkan Adly yang teman baik Fia dan orang yang disukai Dian.
Laura pun bingung, bukannnya keadaan semakin baik malah semakin buruk.
Fia dan teman” nya sengaja membuat Laura cemburu dengan mendekatkan Echi sama Adly.

Laura memutuskan Adly bukannya mau memainkan perasaan Adly,
dia mikirnya karena baru aja masuk SMA mending kehilangan cowo
daripada kehilangan teman baik. Toh awalnya pun Adly teman sekelas Laura,
jadi ga menutup kemungkinan Adly dan Laura bisa berteman baik. 
Fia dan kawan”nya itu menyangka kalau Laura memainkan perasaan Adly,
padahal Laura kalau bisa dibilang dia juga mulai suka sama Adly
dan agak cemburu ngeliat Echi sangat akrab sama Adly walaupun mereka cuma temenan aja.

Semakin hari Laura merasa tidak nyaman dengan sikap teman”nya yang mendiamkan dia
dan membuat dia cemburu sama Echi, sikap tomboynya luluh juga
dan akhirnya saat kelas kosong Laura menangis.
Menangis karena dijauhi sama teman”nya itu.
Hanya ada beberapa orang di kelasnya karena siswa-i yang lain lagi pada ke kantin untuk istirahat.
 Tiba” 4 orang cowo teman kelasnya datang dan menghampiri Laura yang lagi nangis.
Salah satunya bernama Dira, sambil meneriakkan sesuatu sama tmn”nya yang ada di kelas dia
bilang  ”wooy, siapa neh yang buat si Laura nangis, pengecut banget deh..?”.

Sewaktu Dira teriakan itu kebetulan Fia dan teman”nya datang ke kelas
dan duduk dengan dinginnya seolah tidak terjadi apa”
dan tak mendengar teriakan Dira. Siswa-i kelas itu pun semakin banyak yang mulai masuk kelas
dan dengan anehnya melihat Laura yang menangis, juga melihat sikap Dira itu.

Dira dengan gaya sok tau nya mengira sidikit, pasti Laura menangis gara” temen ganknya itu.
Karena siapa lagi yang sangat dekat dengan Laura kalau bukan Fia n the gank.
Sambil sinis ke arah Fia dan yang lain, Dira memegang tangan Laura dan mengambil tas Laura
supaya duduk bersamanya sambil bilang dengan kerasnya dengan maksud ditujukan
ke Fia n the gank, “udah Ra, lo masih punya temen yang banyak kok di kelas ini,
ga ada mereka gw jamin lo ga rugi”. Sambil mengusap matanya Laura ikut dengan Dira
duduk bersama di belakang. Untuk sementara waktu Laura duduk sama Dira.

Dira anaknya rame dan ceplas-ceplos, dia juga suka jail sama guru.
 Jadi Laura merasa terhibur dan dia suka berteman sama Dira
karena dia udah ngebuat Laura tersenyum lagi walaupun teman”nya masih marah sama dia.
Laura juga jadi punya banyak teman cowo yang akrab sama Dira.
Laura sempet mikir ga enak sama Adly dengan kedekatannya sama Dira,
malah temen sebangku Adly suka manas-manasin kedeketan Laura sama Dira.
Dengan dinginnya Adly hanya tersenyum ngeliat Laura yang jadi punya temen banyak
 apalagi Dira yang ternyata temen SMP Adly suka ngebuat orang ketawa
dengan sikap ceplas ceplosnnya itu.

Deket sama Dira, sikap Laura jadi balik lagi seperti biasa dengan cueknya
dan sedikit ga mikirin lagi dia dijauhin mau teman” nya itu.
Semakin hari Dira dan Laura semakin deket,
 bahkan udah kaya kucing mau kawin kalau mereka berantem.
Dira suka buat Laura kesel, walaupun maksudnya bercanda.
Mereka suka berantem yang pukul”an beneran tapi sambil tersenyum,
saling ngejek kata” yang kasar.
Dan anehnya klo mereka kaya gitu tiap pulang sekolah yang suka ngejek sambil saling memukul,
tapi padahal mereka seneng dan puas banget.
Ga tau deh puas karena apa dengan berantem yang beneran tapi besoknya selalu bisa baik lagi.
hahaaha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar